Kamis, 23 Oktober 2014

CERPEN : SUSAHNYA NGEKOS

SUSAHNYA NGEKOS



     Kali ini gue akan posting sebuah cerita hidup gue. cerita nyata yang menyakitkan dan mengharukan. cerita ini tentang apa yang gue rasain waktu pertama kali ngekos. langsung ke ceritanya........

     siang itu gue sama temen gue berencana mau cari kos-kosan di daerah deket sokolah baru gue. temen gue sama bapaknya, sedangkan gue apa? gue sendiri. cari sekolah sendiri, cari kos sendiri. tapi, gue bukanya nyalahin orang tua gue, tapi gue sadar kalau orang tua gue berjuang buat ngehidupin gue. 
setelah sampai di daerah deket skolah gue, gue sama temen gue bingung mau jalan kemana. akhirnya bapak temen gue berinisiatif buat muter-muter daerah deket skolah. dia tanya-tanya ke warga sekitar. akhirnya temen gue ditelfon bapaknya, suruh ke gang belakang rumah makan besar. gue sama temen gue langsung meluncur. sesampainya di sana gue sama temen gue dikenalin ke ibu-ibu yang punya kos. terus gue suruh lihat kamar yang mau disewa'in. gue lihat, kamarnya lumayan luas, nyaman, dan rapi. akhirnya gue sama temen gue setuju milih kos itu. selanjutnya gue sama temen gue mbayar DP pembayaran.
     setelah habis lebaran gue langsung nempatin kos-kosan gue itu. pertama rasanya asik banget. bisa ngumpul sama tamen-temen tiap saat. bisa main ke mana aja tanpa ada yang ngelarang dan nyuruh pulang karena dah malam.tapi setelah gue banyak bicara sama temen-temen gue, gue tiba-tiba diem. rasanya ada yang kurang dari semua yang gue rasain. kalian tau apa itu?. itu adalah kebersamaan keluarga. nggak ada kenakalan adek gue. nggak ada bantuan ibu gue. yang ada cuma telfon dari mereka. bayangin aja, kalian cuma bisa dengerin suara orang-orang yang lho sayang tanpa bisa melihat mereka dan menyentuh mereka. sejak saat itu gue sadar kalau keluarga adalah segalanya. karena suatu saat kalian harus siap kehilangan mereka. atau mereka yang akan kehilangan kalian.

     kesulitan selanjutnya adalah kekurangan makanan dan nutrisi. di kos gue sering kekurangan makan. waktu makananya ada, rasanya makanan itu nggak buat badan kita sehat dan segar. makanan itu cuma buat kita kenyang. kadang gue rela nggak makan demi nabung. tapi apa? uang tabungan gue sering abis begitu aja. gue kadang nggak tau kenapa bisa abis. yang gue tau cuma ngelanjutin hidup tanpa keluarga. berjuang sendiri
     kesulitan lainya adalah kalau kehabisan uang. uang buat anak kos itu bagaikan barang yang bisa diubah jadi apa aja. selama jumlahnya sepadan dengan sesuatu yang kita inginkan. saat gue kehabisan uang kadang gue pinjem temen. pinjem bukan buat seneng-seneng. tapi buat makan atau pulang. ya, gue sering pulang waktu gue kehabisan uang. gue nggak mau terus cari bantuan orang lain saat gue kesulitan. bapak gue ngajarin gue saat kita kesulitam, bukan bagaimana kita cari pertolongan, tapi bagaimana kita mengatasinya dan mendapat keuntungan dari kesulitan itu. ini ibarat membalikan keadaan. dari kesulitan jadi keuntungan. itu salah satu prinsip hidup gue dan keluarga

     juga ada kesulitan yang menentukan hidup mati kita di kos. ysitu saat kita sakit nggak ada yang ngeperhati'in kaya orang tua kita. gue sakit, gue rasain sendiri. sampai pernah gue sakit batuk berat. tengah malem gue bangun. gue batuk-batuk sampai dada gue sakit. sampai gue lupa gimana caranya batuk. seakan-akan gue pengen batuk, tapi gue nggak bisa batuk. bayangin rasanya gimana?. kalau dirumah ada yang ngurusin. ada yang nyari'in obat,ada yang ngasih minum tapi di kos.... semua itu nggak ada.. ini yang gue maksud anak kos itu sendiri yang nentuin hidupnya. mati atau hidup. sakit gue cuma batuk. temen gue ada yang sakit parah dikos. dan dia berjuangan cuma dengan bantuan temen-temen kos.
     cerita ini gue bagi bukan buat kalian takut ngekos. tapi biar kalian tau apa arti kos sebernaya. kita hidup bukan hanya buat seneng-seneng, tapi kita hidup untuk menentukan nasib kita kedepa. kalau kalian bisa njaga pergaulan dan memaknai semua yang terjadi di kos itu adalah pelajaran positif yang akan buat kita dewasa. kos itu pilihan antara cuma diam dirumah atau pergi jauh dan menetap untuk kehidupan yang lebih baik. jadi buat kalian, jangan takit ngekos. karena dari kalian ngekos kalian akan tau rasanya hidup bener-bener sendiri

Sabtu, 18 Oktober 2014

laporan pengamatan produk kerajinan tekstil

LAPORAN
PENGAMATAN PRODUK KERAJINAN
 TEKSTIL








DISUSUN OLEH :

(nama)
(kelas)
(no. absen)

SMK N 69 New Jersey
2014
(silakan isi alamat,kode pos,telpon,email,website(jika ada))
Jl. Jendral Sudirman-55813 Jantiharjo, Karanganyar, Gunungkidul
Telp. (0274)725482,652857
E-mail : smknegrinj@yahoo.com




KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, Inayah, Taufik dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan laporan pengamatan kerajinan tekstil ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca .
Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca, sehingga saya dapat memperbaiki bentuk maupun isi laporan ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.
laporan ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan laporan ini.










LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN PENGAMATAN KERAJINAN TEKSTIL

OLEH :
Mengetahui
Karanganyar, 23 Agustus 2014
Guru Mata Pelajaran                                                


(nama pembimbing/guru)                                          
NIP. (silakan diisi sendiri)












DAFTAR ISI



1.         KATA PENGANTAR...................................................................1
2.         HALAMAN PENGESAHAN........................................................2
3.         DAFTAR ISI...............................................................................3
4.         BAB I   : KERAJINAN TEKSTIL MODERN.................................4-6
5.         BAB II  : KERAJINAN TEKSTIL TRADISIONAL.........................7-10
6.         BAB III : PENUTUP : a. Kesimpulan.........................................11
                                                 b. Saran..................................................12
 



























BAB I
KERAJINAN TEKSTIL MODERN


kerjainan tekstil modern itu adalah kaya kerjainan atau sebuah karya seni yang dibuat dengan tekstil sebagai bahan utama dan dibuat dengan cara yang modern seperti menggunakan mesin.

Kerajinan Tekstil Modern di Indonesia :
Dahulu tekstil merupakan sarana untuk melindungi tubuh dari pengaruh lingkungan, sesuai dengan kebutuhan dasar manusia terhadap sandang, pangan dan papan. Sejarah perkembangan tekstil telah menjadi ciri tradisi, yang pada gilirannya berkembang menjadi teknologi busana, yang tidak bisa dilepaskan dari kebudayaan, bahkan telah menjadi pilar industri yang dapat menghasilkan devisa negara. Cina adalah negara yang telah menjadikan tekstil sebagai indikator perkembangan industrinya. Penelitian dan aplikasi bioteknologi telah diarahkan untuk menunjang kemajuan tersebut seperti penggunaan enzim dan pewarna alami untuk tekstil. Cina merupakan negara pertama yang menggabungkan antara nilai seni tekstil dengan sentuhan bioteknologi.
Maraknya revolusi ilmu pengetahuan dan teknologi tekstil di pertengahan abad 20, telah memicu industri tekstil untuk menciptakan serat sintetik yang memiliki sifat khusus, misalnya tahan terhadap suhu tinggi dan memiliki daya tahan yang kuat. Serat sintetik yang telah dikembangkan diantaranya adalah nylon, polyesters dan acrylics. Kemudahan dalam rekayasa teknologi serat sintetik telah menjadikannya sebagai potensi yang bisa diterapkan pada industri penerbangan (aerospace), industri perikanan (jaring, benang pancing), dan industri olahraga.
Kemajuan yang penting saat ini adalah serat kain dengan bahan dasar alami atau dikenal dengan biofiber. Serat organik (biofiber) pada dasarnya memiliki kekuatan tarik yang lemah, namun dengan adanya metode gabungan (composite), serat alami bisa bersaing dengan serat sintetik. Departemen Perdagangan Amerika Divisi Patent dan Merek Dagang Amerika Serikat (USPTO) tahun 2005 telah memberikan paten (US Patent) dengan nomor 7.000.000 kepada peneliti senior DuPont, Jhon P. O”Brien atas temuannya ”Polysaccharide Fibers”.
Serat alam, seperti kapas, wool, dan sutera serta berbagai serat lainnya, memiliki nilai tambah yang luar biasa dalam aplikasinya sebagai pakaian dan karpet. Sejak 100 tahun yang lalu, serat alam ini telah menjadi komponen utama industri tekstil, namun konversi polimer selulosa menjadi serat banyak mengalami masalah. Metode yang dilakukan, seringkali menimbulkan pencemaran air, antara lain masih digunakannya larutan koagulan yang berbahaya seperti alcolart (alkali) dan copper ammonium, dimana bahan tersebut tidak bisa dipecah oleh mikroorganisme.
Karakteristik dasar chitosan sebagai bahan serat (biofiber) sebagaimana dikemukakan oleh Tahlawy dan Hudson (2005) adalah bahwa chitosan sangat mudah larut dalam asam. Adanya pengaruh polielektrolit dan keberadaan grup amino bebas telah menyebabkan larutan yang ada memiliki viskositas yang tinggi, sehingga memberikan peluang yang besar sebagai bahan serat melalui metode pemintalan basah (wet spinning). Prashanth dan Tharanathan (2007) juga menegaskan bahwa chitosan merupakan copolymer linier yang terdiri dari 2-amino-2-deoxy-β-D-glucopyranose dengan konfigurasi β-1,4. Konfigurasi ini memiliki struktur tidak bercabang dan memiliki sifat kaku (rigidity). Selanjutnya Li dan Hsieh (2005) menyatakan bahwa pembentukan serat pada chitosan dikarenakan strukturnya (D-glucosamine) yang mirip dengan selulosa dan tingginya kapasitas ikatan hidrogen diantara rantai molekulnya, sehingga memungkinkan untuk membentuk serat. Namun biofiber yang terbuat dari bahan dasar chitosan masih memiliki kuat tarik (tensile strenght) yang lemah, sehingga diperlukan adanya bahan gabungan (composite).
Kecenderungan perkembangan saat ini adalah adanya penggunaan polivinil alkohol sebagai bahan komposit pada pembuatan serat dengan bahan dasar chitosan. Polivinil alkohol telah menjadi bahan pengkajian dalam pembuatan serat (fiber) atau film. Pada tahun 1938, Universitas Kyoto, telah mengembangkan serat dengan bahan dasar polivinil alkohol yang dikenal dengan “Synthese I”. Kemudian pada tahun yang sama, Kanebo Co., Ltd. telah mengembangkan serat buatan dengan bahan dasar polivinil alkohol yang dikenal dengan “Kanebian”. Selain itu, Hodgkinson dan Taylor (2000) menjelaskan bahwa  polivinil alkohol mempunyai kuat tarik (tensile strength) lebih tinggi dibandingkan dengan polivinil klorida (PVC) sehingga dalam aplikasinya dapat digunakan sebagai composite.
Tantangan terbesar teknologi tekstil berbahan dasar chitosan saat ini adalah terkonsentrasi pada teknik analisis termal yang mengarah kepada pembuatan komposit dengan menggunakan teknologi nano (electrospinning), bahan alam dan bersifat multifungsi. Selain itu tuntutan industri tekstil saat ini adalah pada karakteristik kain seperti kemampuan bahan untuk dipintal (spinability), kemampuan dalam pewarnaan (dye ability), kemampuan selama pencucian (wash ability), anti lapuk, dan anti bau.







CONTOH GAMBAR :







































BAB II
KERAJINAN TEKSTIL TRADISIONAL

kerajinan tekstil tradisonal itu adalah kaya kerajinan atau sebuah karya seni yang dibuat dengan tekstil sebagai bahan utama dan dibuat dengan cara masih tradisional masih menggunakan tangan.
Karya kerajinan tekstil tradisional Indonesia, secara fungsi dapat dibagi sebagai berikut.
  1. Sebagai pemenuhan kebutuhan sandang yang melindungi tubuh, seperti kain panjang, sarung dan baju daerah
  2. Sebagain alat bantu atau alat rumah tangga, seperti kain gendongan bayi dan untuk membawa barang
  3. Sebagai alat ritual (busana khusus ritual tradisi tertentu), contohnya,
  • Kain tenun Ulos
  • Kain pembungkus kafan batik motif doa
  • Kain ikat celup Indonesia Timur (penutup jenazah)
  • Kain Tapis untuk pernikahan masyarakat daerah Lampung
  • Kain Cepuk untuk ritual adat di Pulau Nusa Penida
  • Kain Songket untuk pernikahan dan khitanan
  • Kain Poleng dari Bali untuk acara ruwatan (penyucian)


Tekstil tradisional Indonesia berkembang dengan kreativitas setempat baik pengaruh dari suku maupun bangsa lain. Secara geografs, posisi Indonesia terletak pada persimpangan kebudayaan besar, antara dua benua Asia dan Australia, serta dua samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifk. Gelombang kontak perdagangan yang melewati wilayah negara kepulauan Indonesia memberikan pengaruh dan mengakibatkan akulturasi (percampuran) budaya yang tampak pada pengembangan karya kerajinan tekstil di Indonesia.

Kain-kain tradisional di wilayah kepulauan Indonesia ini pada awalnya merupakan alat tukar/ barter yang dibawa oleh pedagang pendatang dengan penduduk asli saat membeli hasil bumi dan rempah-rempah di Indonesia. Sekitar abad ke-15 Masehi, pedagang muslim Arab dan India melakukan kontak dagang dengan mendatangi pulau Jawa dan Sumatra. Pengaruh Islam secara langsung dapat dilihat pada tekstil Indonesia. Beberapa batik yang dibuat di Jambi dan Palembang di Sumatra, serta di Utara Jawa, dibuat dengan menggunakan ayat-ayat yang berasal dari bahasa Arab Al Qur’an.



Di Indonesia juga terdapat kain sarung kotak-kotak dan polos yang banyak digunakan di Semenanjung Arab, Timur Laut Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Kepulauan Pasi¬k. Pada abad ke-13 pedagang Gujarat memperkenalkan Patola, yaitu kain dengan teknik tenun ikat ganda dari benang sutra yang merupakan busana Gujarat, Barat Laut India. Proses pembuatan kain Patola sangat rumit sehingga di India kain ini digunakan dalam berbagai upacara yang berhubungan dengan kehidupan manusia, seperti kelahiran, perkawinan dan kematian juga sebagai penolak bala.
Melalui perdagangan dengan bangsa Gujarat, keberadaan kain Patola tersebar luas di kepulauan Nusantara. Kain Patola umumnya hanya dimiliki oleh kalangan terbatas. Penduduk setempat yang telah memiliki keterampilan menenun pun mencoba mereproduksi kain yang sangat berharga tersebut dengan tenun ikat pakan. Di Maluku, kain ini sangat dihargai dan dikenakan dengan cara dililitkan di pinggang atau leher. Para penenun di Nusa Tenggara Timur mengembangkan corak kain tenun yang dipengaruhi oleh corak yang terdapat pada kain Patola, dengan corak yang berbeda untuk raja, pejabat, dan kepala adat dalam jumlah yang sangat terbatas dan hanya dikenakan pada upacara–upacara adat. Kain Patola dari Lio NTT ini ada yang dibuat sepanjang 4 meter yang disebut katipa berfungsi sebagai penutup jenazah

Motif Patola juga dikembangkan menjadi kain Cinde di daerah Jawa Tengah. Kain Cinde tidak dibuat dengan teknik tenun ikat ganda, tetapi dibuat dengan teknik direct print, cap atau sablon. Kain ini digunakan sebagai celana dan kain panjang untuk upacara adat, ikat pinggang untuk pernikahan, serta kemben dan selendang untuk menari. Kain serupa terdapat pula di Palembang, disebut kain Sembagi. Sembagi yang berwarna terang digunakan pada upacara mandi pengantin dan hiasan dinding pada upacara adat. Kain Sembagi yang berwarna gelap digunakan untuk penutup jenazah. Motif Patola memengaruhi motif batik Jlamprang yang berwarna cerah yang berkembang di Pekalongan, dan motif Nitik yang berkembang di Yogyakarta dan Surakarta yang berwarna sogan (kecokelatan), indigo (biru), kuning dan putih. Corak Patola juga berkembang di Pontianak, Gorontalo, dan kain tenun Bentenan di Menado.






Kain dengan teknik tenun ikat ganda dibuat di Desa Tenganan Pegeringsingan di Bali. Kain sakral tersebut dikenal dengan nama kain Gringsing yang artinya bersinar. Teknik tenun ikat ganda hanya dibuat di tiga daerah di dunia, yaitu di Desa Tenganan Bali, Indonesia (kain Gringsing), di Kepulauan Okinawa, Jepang (tate-yoko gasuri) dan Gujarat India (kain Patola). Teknik tenun ikat ganda adalah tenun yang kedua arah benangnya, baik benang pada lungsin maupun pakan diwarnai dengan teknik rintang warna untuk membentuk motif tertentu.

Kreativitas bangsa Indonesia mampu mengembangkan satu jenis kain tenun Patola Gujarat menjadi beragam tekstil yang sangat indah di seluruh daerah di Indonesia. Contoh perkembangan kain Patola ini hanya salah satu dari bukti kreativitas tinggi yang dimiliki oleh bangsa kita.

Pada tekstil tradisional, selain untuk memenuhi kebutuhan sandang, juga memiliki makna simbolis di balik fungsi utamanya. Beberapa kain tradisional Indonesia dibuat untuk memenuhi keinginan penggunanya untuk menunjukkan status sosial maupun kedudukannya dalam masyarakat melalui simbolsimbol bentuk ragam hias dan pemilihan warna. Selain itu ada pula kain tradisional Indonesia yang dikerjakan dengan melantunkan doa dan menghiasinya dengan penggalan kata maupun kalimat doa sebagai ragam hiasnya. Tujuannya, agar yang mengenakan kain tersebut diberi kesehatan, keselamatan, dan dilindungi dari marabahaya.



Kain tradisional Indonesia dibuat dengan ketekunan, kecermatan yang teliti dalam menyusun ragam hias, corak warna maupun maknanya. Akibatnya, kain Indonesia yang dihasilkan mengundang kekaguman dunia internasional karena kandungan nilai estetikanya yang tinggi.

CONTOH GAMBAR :
























BAB III
PENUTUP

a.     Kesimpulan
Dari laporan yang kami buat, kami menyimpulkan bahwa kerajinan tekstil modern dan  tradisional mempunyai perbedaan. Antara lain jenis kerajinan. Jika kerajinan modern kebanyakan dalam pembuatanya melibatkan peralatan modern. Contoh mesin jahit. Sedangkan kerajinan tekstil tradisional lebih banyak melibatkan peralatan tradisional. Contoh : mesin tenun tradisional
b.    Saran
-Sebaiknya kerajinan tekstil yang diproduksi oleh produsen kecil lebih        
 dikembangkan. Walaupun sudah ada organisasi yang mengembangkan UKM, namun belum efektif.

-Sebaiknya pengusaha kerajinan tekstil diberi bantuan. Baik secara materi ataupun dukungan pendistribusian.

-Sebaiknya pemerintah sering mengadakan pameran kerajinan tekstil lokal agar produk kerajinan tekstil lebih dikenal secara Internasional





DAFTAR REFERENSI







untuk menghindari kesamaan laporan, gambar silakan di isi/cari sendiri. dan mohon coment blog saya

Senin, 09 Juni 2014

MBOIS' ADVENTURE



MBOIS' ADVENTURE

MBOIS' ADVENTURE terbentuk pada tanggal 3 juni 2014 yang beranggotakan 7 orang (Oktavian NW, Wedhar PJ, Rizki S, Ryan MF, Haris CM,Cahyo N, Selando NR, Shodiq MS). Terbentuk di bukit Giri Sarangan pantai krakal, gunungkidul(kemah pertama). Kemah  pertama ini dalam rangka mengisi waktu luang setelah UN . Tadinya cuma dibentuk untuk iseng-iseng aja. Tapi setelah dipikir-pikir,,, oke juga kalau punya grup adventure saat masih SMP. Grup ini diharapkan dapat menjadi ajang kumpul-kumpul saat sudah berpisah setelah lulus nanti. Grup ini tidak hanya mementingkan acara kemah, tapi juga mementingkan kepentingan ibadah anggotanya. ini buktinya :
anggota yang islam menunaikan ibadah sholat di atas bukit. Ini dilakukan karena sebagian anggota tidak ingin turun dari bukit dan merepotkan bapak penjaga warung yang punya mushola di bawah bukit. Petualangan pertama ini sangat mengesankan bagi saya. Karena ada beberapa kejadian menarik di acara kemah pertama ini. kejadian itu antara lain : diadakanya lomba kentut (Mas Wedhar juaranya), bikin popcorn tanpa minyak(akhirnya gosong), ada bule naik bukit( selando bilang "mungkin itu artis vidio porno"), buang air kecil sembarangan, sebagian anggota cuma tidur kurang lebih 1 jam(untuk berjaga malam), bendera pertama MBOIS' ADVENTURE terbuat dari handuk bekas. Benderanya bertuliskan liburan gurem. Gurem adalah nama grup racing anggota MBOIS' ADVENTURE


. Tapi menurut saya rasa lelah dapat dibayar dengan pemandangan indah dii atas bukit. Nggak cuma itu kita setelah bangun tidur berniat melihat sunrise. Kita naik ke puncak bukit dan menunggu sang mentari muncul. Tapi belum juga sampai di puncak teman saya ngajak saya nemenin dia BAB. Mau nggak mau saya harus nemenin temen saya itu untuk BAB ke WC di bawah bukit. Setelah temen saya selesai BAB kita langsung naik lagi ke bukit. Untungnya mataharinya belum kelihatan. Setelah mataharinya kelihatan ada yang langsung foto-foto. Ini salah satu fotonya :

sekian artikel ini saya buat, semoga bisa menambah pengetahuan anda tentang MBOIS' ADVENTURE
TERIMAKASIH